5 PERUSAHAAN STAR-UP INDONESIA YANG
MEMILIKI GELAR UNICORN ATAU VALUASINYA LEBIH DARI $1 MILYAR
Halo Sobat Berjumpa Kembali dengan kami, bagaimana kabar
kalian semuanya?. Kalo kalian sedang menonton tayangan ini pastinya kalian dalam
kondisi yang baik yah!. Sobat di zaman yang serba canggih dan serba modern
seperti saat ini banyak sekali perubahan dalam konsep kegiatan ekonomi, seperti
membeli pulsa, token listrik, membayaran tagihan, membeli makanan, memesan
kedaraan umum, memesan layanan kebersihan, membeli kebutuhan- kebutuhan pokok,
membeli tiket menonton, membeli tiket perjalanan sampai dengan memesan hotel
untuk menginap, kita bisa melakukanya sendiri dengan aplikasi-aplikasi yang ada
di smartphone kita seperti, Gojek, Greb, Tokopedia, Shopi, OLX, dan masih
banyak lagi.
Di Indonesia, pemilik aplikasi-aplikasi tersebut masih di
kelola oleh perusahaan rintisan atau yang sering kita sebut perusahaan star-up.
arti start-up adalah merujuk
pada perusahaan yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian
besar merupakan perusahaan yang baru didirikan dan berada dalam fase
pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.
Pendanaan tersebut cenderung didapatkan lebih
banyak porsinya dari investor, karena perusahaan star-up cenderung memiliki
pendapatan yang rendah atau sering mengalami kerugian. Jika berbicara pendanaan
perusahaan star-up, sangat berhubungan
dengan valuasi atau nilai perusaahaan. berbicara valuasi perusahaan star-up tersebut
sangat erat kaitanya dengan gelar-gelar serperti unicorn. Lantas dari manakah
gelar tersebut muncul.
Aileen
Lee, pendiri perusahaan modal ventura Cowboy Ventures, bisa dibilang orang
pertama yang menggunakan istilah unicorn untuk menyebut start-up bernilai 1
milyar dolar amerika serikat. Kata unicorn Aileen gunakan dalam riset yang
dilakukannya pada 2013 lalu. Dalam
risetnya tersebut, ia menemukan bahwa hanya 0,07 persen perusahaan teknologi
yang menerima investasi dari pemodal ventura bisa bernilai 1 milyar dolar Amerika
serikat.
Berdasarkan
hal-hal tersebut kami merangkum 5 perusahaan
star-up yang dimiliki Indonesia yang mendapat gelar unicorn atau Valuasinya bernilai $1 miliar yang telah kami kutip dari berbagai
sumber terpercaya, Berikut cuplikanya.
1.
Gojek.
Gojek adalah
platform multi-layanan berdasarkan permintaan dan grup teknologi pembayaran
digital terkemuka di Asia Tenggara. Gojek pertama kali didirikan di
Indonesia pada tahun 2010 sebagai pusat panggilan untuk menghubungkan konsumen
dengan pengiriman kurir dan layanan naik kendaraan roda dua. Gojek
meluncurkan aplikasi pada 2015 dengan hanya tiga layanan yaitu GoRide, GoSend,
dan GoMart. Saat ini, Gojek telah berubah menjadi Aplikasi Super, menyediakan
lebih dari 20 layanan.
![]() |
Sumber : Google Image |
Nama Gojek berasal dari
istilah "Ojek" atau taksi sepeda motor yang biasa ditemukan di
seluruh Indonesia. Didirikan pada 2010 dengan 20 pengemudi sepeda motor, armadanya
sekarang melebihi 1 juta pengemudi dan menawarkan 18 layanan berdasarkan
permintaan pada Mei 2018. Aplikasi Gojek diluncurkan pada Januari 2015, dan
dalam waktu kurang dari dua tahun, aplikasi ini meraih hampir 30 juta unduhan.
Gojek telah bermitra dengan DBS bank
terbesar di Singapura.
Perjalanan Gojek menjadi start-up unicorn
dimulai pada pertengahan 2014, ketika popularitasnya yang meningkat
menghasilkan peningkatan lebih tinggi dari yang ditargetkan sebesar $1,5 Milyar
dalam putaran penggalangan dana. Ini memperkuat status Gojek sebagai start-up
"unicorn", dan itu menjadi start-up paling berharga di seluruh
Indonesia. Ia juga menyebutkan minat dalam mengeksplorasi kemungkinan
menjadi start-up bernilai milyaran dolar pertama untuk mengadakan penawaran
umum perdana, tanpa kerangka waktu tertentu.
Setelah menutup putaran pendanaan pada Agustus
2016 yang mengumpulkan hingga $550 juta, dua perusahaan terbesar di Indonesia,
Astra International, dan Blibli.com, berinvestasi di Gojek.
Investor internasional termasuk raksasa
teknologi seperti perusahaan Amerika Google dan Tencent China, bersama dengan
perusahaan investasi global Temasek. Sebuah survei mengungkapkan Gojek sebagai
aplikasi Ride-Hailing paling populer di Indonesia. Perusahaan ini bernilai
sekitar $5 milyar pada februari 2018, yang melebihi kapitalisasi pasar semua
perusahaan transportasi di Bursa Efek Indonesia.
Pada Mei 2018, diumumkan bahwa Gojek
menginvestasikan $500 juta untuk strategi ekspansi internasionalnya. Pada
Januari 2019, start-up menutup putaran lain pembiayaan sebesar $2 milyar. Total penilaian perusahaan
mencapai $9,5 milyar
2. Tokopedia.
![]() |
Sumber : Google Image |
Tokopedia adalah perusahaan
teknologi unicorn, yang berbasis di Jakarta, Indonesia. Perusahaan
ini didirikan pada 2009 oleh William Tanuwijaya dan sahabatnya, Leontinus Alpha
Edison. Pada November 2018, perusahaan ini bernilai sekitar $7 milyar.
Tokopedia menggambarkan misinya sebagai demokratisasi perdagangan melalui
teknologi. Ia mempertahankan status sebagai situs E-commerce yang paling
banyak dikunjungi di Indonesia.
PT Tokopedia menerima dana
awal dari PT Indonusa Dwitama pada tahun 2009 sebesar $2,5 milyar. Pada
tahun-tahun berikutnya, Tokopedia menarik suntikan modal dari modal ventura
global termasuk East Ventures, CyberAgent
Ventures, NetPrice, dan SoftBank Ventures
Korea. Pada Oktober 2014, Tokopedia berhasil membuat sejarah sebagai
perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi $100 juta
atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet
and Media Inc.
Pada April 2016, Tokopedia
mengumpulkan $147 Juta lagi. Pada 2017, Tokopedia menerima investasi $1,1 milyar
dari raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba. Sekali lagi pada tahun 2018,
perusahaan memperoleh putaran pendanaan $1,1 milyar yang dipimpin oleh raksasa
e-commerce Cina, Alibaba Group Holding
dan SoftBank Group Jepang
membuat penilaiannya sekitar $7 milyar.
3.
Traveloka.
Traveloka adalah
perusahaan unicorn Indonesia yang menyediakan
layanan pemesanan tiket pesawat dan pemesanan hotel yang berkembang pesat ke
Asia Tenggara dan Australia. Baru-baru ini diperluas untuk menyediakan
produk dan layanan gaya hidup, seperti tiket atraksi, kegiatan, penyewaan
mobil, dan voucher restoran.
![]() |
Sumber : Googole Image |
Traveloka mengumumkan investasi awalnya
oleh East Ventures. Pada September
2013 perusahaan Traveloka mengumumkan investasi seri A oleh Global Founders
Capital. Dana dari investasi digunakan untuk membangun layanan baru seperti
pemesanan hotel dan paket perjalanan. Pada Juli 2017, Traveloka kembali
mendapat suntikan dana sebesar Rp4,6 Triliun dari perusahaan seperti Expedia
Inc., East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD dot com dan Sequoia Capital.
Layanan penjualan tiket online itu, menyandang
gelar unicorn selepas Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri,
mengucurkan dana senilai Rp 350 juta amerika pada 27 Juli 2017 lalu. Traveloka
dapat didaulat sebagai yang tercepat menjadi unicorn. Gelar unicorn
diperolehnya selepas sekitar 5 tahun berdiri.
4. Bukalapak.
Bukalapak adalah unicorn dan salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia. Didirikan oleh
Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid pada 2010, Bukalapak awalnya
dimulai sebagai pasar online untuk memungkinkan perusahaan kecil
menengah online. Perusahaan berekspansi ke banyak
daerah di luar asalnya, termasuk solusi online-to-offline dengan memberdayakan toko tradisional yang disebut warung sebagai mitranya.
Pada tahun 2019, perusahaan memiliki lebih dari
4,5 juta penjual UKM, 70 juta pengguna aktif bulanan, 1,9 juta mitra warung,
dan rata-rata dua juta transaksi per hari.
![]() |
Sumber : Google Image |
Kurang dari setahun setelah didirikan, Bukalapak menerima modal
tambahan dari Batavia Incubator (sebuah perusahaan gabungan dari Rebright
Partners, dipimpin oleh Takeshi Ebihara dari Inkubator Jepang dan Corfina
Group). Pada 2012, Bukalapak menerima investasi tambahan lain dari GRie
Ventures yang dipimpin oleh Kuan Hsu Pada bulan Maret 2014, Bukalapak
mengumumkan menerima investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Start-up, dan GRie
Ventur.
Dari laporan keuangan Emtek 2015 (49% pemilik
saham Bukalapak), diketahui bahwa Bukalapak telah memperoleh dana investasi dari
Emtek dengan total hingga Rp 439 milyar . Namun, pada 2015, Bukalapak
masih merugi 229 milyar rupiah, dengan pendapatan Rp 6,4 milyar . Pada Januari
2019, Bukalapak mengumumkan putaran pendanaan yang dirahasiakan oleh Mirae
Asset-Naver Asia Growth Fund, sebuah perusahaan patungan antara Mirae Financial
Group yang berbasis di Seoul dan Naver, perusahaan di belakang layanan
pesan LINE.
5. Ovo.
Ovo merupakan platform
pembayaran digital di bawah Grup Lippo. Belakangan ini, Ovo tercatat sebagai
salah satu fintek alat pembayaran yang sedang naik daun. Pihak Ovo awal
tahun ini sempat menggumumkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 400%.
Pertengahan tahun lalu, sempat disampaikan jumlah penggunan Ovo sebanyak 60
juta.
Pada Mei 2018, Grup Lippo dan
Tokyo Century telah membentuk serangkaian kemitraan di Indonesia termasuk investasi di
Ovo, di mana Tokyo Century menginvestasikan sekitar $120 juta. Berdasarkan data CB
Insights, valuasi Ovo sudah mencapai $2,9 milyar. Namun, Karaniya enggan
mengonfirmasi hal itu.
![]() |
Sumber : Google Image |
Sekian artikel tentang 5 Perusahaan Star-up Indonesia Yang
Memiliki Gelar Unicorn Atau Valuasi Nilai Perusahaannya Lebih Dari $1 milyar yang
telah kami rangkum dari berbagai sumber terpercaya. Ayo dukung blog kami agar
lebih baik lagi dengan cara like, comment. Terima kasih telah membaca artikel
ini, semoaga artikel ini bermanfat dan dapat menjadi refrensi untuk kalian yang
suka traveling. Kalian juga bisa menonton cuplikan artikel ini
di video di bawah ini.
Comments
Post a Comment
pergunakan kata yang sopan ketika berkomentar ^_^